“PENINGKATAN
EFISIENSI BUMN MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan
kemajuan teknologi dan pengetahuan pada saat ini sangatlah bermanfaat bagi
kepentingan dan kelacanran semua aktivitas badan usaha, organisasi ataupun kelompok. Maka
dari itu kita harus mengetahui bagaimana menguasai atau mengatasi banyaknya
informasi dan pengetahuan yang berasal dari segala penjuru dunia.
Suatu
organisasi terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pasti akan berhubungan
langsung dengan masyarakat, sebagai pihak yang di jadikan sasaran. Maka dari
itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerlukan suatu sistem informasi manajemen untuk membantu organisasi dalam
mengambil langkah yang tepat untuk meningkat layanan dan mencapai tujuannya.
Sebagai
BUMN yang wajib menerapkan prinsip Good
Corporate Governance (GCG) atau dikenal dengan tata kelola Perusahaan yang
baik dalam aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan pada semua jajaran perusahaan.
Dukungan Teknologi Informasi dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam
memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah, serta mencapai efektifitas
dan efisiensi.
Aspek
kunci dari prinsip Good Corporate
Governance meliputi adil, responsibilitas, transparansi, independensi,
akuntabilitas, keselarasan dan kewajaran serta tanggung jawab untuk mencapai
tujuan perusahaan. Dengan panduan kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi
BUMN (IT Governanve), seluruh BUMN
diminta untuk melaksanakan Good Corporate
Governance pada setiap aspek bisnis dan juga pengelolaan perusahaan pada
semua jajarannya. Hal ini dapat mencerminkan dengan sangat baik suatu proses
pengambilan keputusan juga leadership
dalam penyelenggaran tata kelola Teknologi Informasi.
Menurut
Sutabri (2008), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
Kebutuhan
informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan untuk mendukung terlaksananya
setiap fungsi dari unit organisasi. Informasi adalah sekumpulan fakta (data)
yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi
si penerima. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan diproses.
(Sutarman, 2009). Untuk
itu sebuah informasi dikatakan berkualitas jika data tersebut memiliki kriteria
sebagai berikut :
1. Relevan artinya informasi yang
diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Apabila kebutuhan informasi
untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan
informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
2. Akurat artinya informasi harus
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Keakuratan informasi biasanya dilakukan
melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan
apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama data tersebut
dianggap akurat.
3. Lengkap artinya bahwa informasi yang
diperoleh menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau
penyelesaian.
4. Tepat waktu artinya informasi harus
tersedia pada saat yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah sebelum situasi
krisis menjadi tidak terkendali atau kesempatan menghilang. Informasi yang
datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah usang
tidak mempunyai nilai lagi.
Informasi yang relevan, akurat, lengkap dan tepat dapat
diperoleh dengan mengoptimalkan penggunaan sistem dan teknologi informasi.
Indikator keberhasilan organisasi
akan terlihat pada lancar tidaknya pencapaian tujuan organisasi.
Ketidaksetabilan dalam pencapaian tujuan karena terhambatnya informasi
seperti hasil keputusan yang tidak
menggambarkan persoalan yang dihadapi, karena memang tidak didukung dengan
informasi yang berkualitas, yang dibarengi dengan proses komunikasi yang tidak
sampai sasaran baik karena kesalahan user
ataupun penyajian output dari analis
sistem, pengaruh yang lain adalah berkaitan dengan proses manajemennya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Sistem
Informasi Manajemen
Sistem
Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data
sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan
produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria
mutu yang telah ditetapkan.
Menurut
James. A.F. Stoner (dalam Mu’alimah), sistem informasi manajemen yaitu metode
yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat
waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi
perencanaan, pengawasan, dan fungsi oprasi sebuah organisasi yang lebih
efektif.
Sedangkan
menurut Komaruddin dalam Effendy, sistem informasi adalah pendekatan yang
terorganisir dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang
teat yang memberikan kemudahan bagi proses manajemen.
Kombinasi
dari istilah sistem, informasi, dan manajemen menjadi kata-kata baru yaitu
“Sistem Informasi Manajemen”. Raymond McLeod Jr mengemukakan bahwa SIM adalah
sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh manajer maupun
non manajer dalam perusahaan untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah.
Dengan
kata lain sistem informasi manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang
sama. Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal,
perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Informasi
menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang
terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan
periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi
digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat
keputusan untuk memecahkan masalah.
Sistem
informasi manajemen pada dasarnya mengikuti proses dari manajemen yang terdiri
dari :
- Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
- Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
- Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Kemampuan
sebuah Sistem Informasi Manajemen, meliputi :
1.
Pengetahuan
tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan
memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas
organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
2.
Sistem
informasi manajemen secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai
yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan
bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas
tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya
mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah
kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah
merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh
sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem
komputer :
1.
Pemrosesan data batch
2.
Pemrosesan data tunggal
3.
Pemrosesan on-line, real time
4.
Komunikasi data dan switching pesan
5.
Pemasukan data jarak jauh dan up
date file
6.
Pencarian records dan analisis
7.
Pencarian file
8.
Algoritme dan model keputusan
9.
Otomatisasi kantor.
Dengan kata lain sistem informasi manajemen adalah sebagai
suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai
dengan kebutuhan yang sama. Sebenarnya secara teori, komputer bukanlah
persyarat mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen, namun dalam prakteknya
menjadi suatu kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan
berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer, sehingga timbulah
sistem informasi berbasis komputer (CBIS).
Supaya informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus
mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan
mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan
tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas,
maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM
adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun
keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang
menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Berikut ini merupakan karakteristik
dari sistem informasi manajemen :
- Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS (Computer Based Information System/Sistem Informasi Berbasis Komputer).
- Merupakan tujuan untuk mempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi.
- Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output.
- Memberikan gambaran terhadap atitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi.
2.2
Fungsi
/ Manfaat Sistem Informasi Manajemen bagi BUMN
Manfaat sistem informasi manajemen bagi BUMN
untuk :
1. Meningkatkan
Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi
dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional
membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost
leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi
sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki
industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock
in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang
lebih bernilai dengan mereka.
2.
Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM (automated
teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari
inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM (automated teller
machine) , bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis
melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam
sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching
costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau
pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan
sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk
menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3.
Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem
informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end
users.
Secara lebih rinci, manfaat sistem informasi manajemen
adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan aksesibilitas dan
menyajikan data secara tepat serta akurat bagi si pengguna.
2.
Mengembangkan proses perencanaan
yang efektif
3.
Mengindentifikasi
kebutuhan-kebutuhan pendukung sistem informasi
4.
Menetapkan investasi yang akan
diarahkan pada sistem informasi
5.
Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis sistem informasi dan teknologi baru
6.
Memperbaiki produktivitas dalam
aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
7.
Organisasi menggunakan sistem informasi
untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan mengasilkan pendapatan
sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Tanri Abeng (2000) mengemukakan bahwa pengembangan sistem informasi
manajemen yang handal diperlukan untuk menfasilitas pengambilan keputusan yang
cepat dan akurat, serta mampu menyamakan persepsi di antara stakeholders (pemerintah, pemegang
saham, BUMN, dan masyarakat). Sistem
informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem
informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk
pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sistem informasi
memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic
information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung
strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan
aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen
yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan
informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang
kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi
dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi,
atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat
berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata
yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari
persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis
menyajikan end user manajerial dengan tantangan manajerial yang
besar.
Adapun peranan dan
fungsi utama dari sistem informasi adalah :
1. Mendukung Operasi Bisnis .
1. Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai
dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari.
Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem
Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai
fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung
Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem
informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para
manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari
keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat
keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem
informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan
dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar
Beberapa
faktor yang menyebabkan gagalnya sistem informasi manajemen disebuah
perusahaan, organisasi ataupun kelompok, yaitu:
- Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar
- Kurangnya perencanaan yang memadai
- Kurang personil yang handal
- Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
2.3
Efisiesi
Sistem Informasi Manajemen pada BUMN
Sistem informasi manajem pada dasarnya adalah salah satu
program yang sangat membantu perusahaan BUMN untuk mendukung implementasi Good
Corporate Governance dalam mewujudkan transparansi, kontrol, keadilan (fairness), penghematan biaya dan mempercepat
aktivitas dalam perusahaan, juga mencegah korupsi dan pada
gilirannya meningkatkan citra perusahaan. Sistem informasi manajemen dapat
membantu perusahaan lebih efektif dan efesian dalam menjalankan setiap
aktivitasnya.
Salah
satu contoh penggunaan sistem informasi manajemen pada perusahaan BUMN adalah
penggunaan aplikasi e-Procurement
pada
PT PLN (Persero), sistem e-Procurement merupakan
proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik
yang berbasis web/internet dengan Sistem Informasi Manajemen dengan
memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi
pelelangan umum, pra-kualifikasi dan sourcing secara elektronik dengan
menggunakan modul berbasis website.
Dukungan Teknologi Informasi ini dapat
meningkatkan kapabilitas Goverment
dalam memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah, serta mencapai
efektifitas dan efisiensi.
Proses Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dengan
menggunakan e-procurement secara
signifikan akan meningkatkan kinerja, efektifitas, efisiensi, transparansi,
akuntabilitas transaksi yang dilakukan, selain itu biaya operasional dapat
dikurangi secara signifikan karena tidak diperlukan lagi penyerahan dokumen
fisik dan proses administrasi yang memakan waktu dan biaya.
Ruang lingkup e-Procurement
PT. PLN dibagi menjadi 3 (tiga) kebutuhan utama, antara lain : Cataloging Information System, Supply Chain
Management (SCM) System, Portal e-Procurement PT. PLN. Pada kebutuhan Cataloging Information merupakan
pemenuhan kebutuhan atas terbentuknya database
katalog material (MDU, sparepart,
SCADA, Pembangkit, Bahan Bakar, dll); sharing informasi dari persediaan, bursa,
harga satuan, HPS, daftar pemasok; menyusun daftar rencana pengadaan material.
Pada kebutuhan SCM Sistem merupakan perwujudan dari pengadaan
material melalui bursa antar Unit PT. PLN, pengadaan barang/jasa melalui
e-bidding dan e-auction. Sedangkan sarana portal e-Procurement merupakan usaha untuk memberikan hosting portal
kepada pihak lain yang inign menggunakan jasa layanan pengadaan barang/jasa,
memberikan layanan promosi/iklan melalui portal e-Procurement, dan menjadi pusat penyedia informasi.
Dalam
hal pengguna, sistem ini memerlukan adanya 4 jenis pengguna, yaitu :
- Administrator Sistem
- Panitia Lelang
- Peserta Lelang
- User
Sistem
e-Procurement memberikan
beberapa keunggulan pada PT PLN (Persero) seperti :
- Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis internet
- Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka;
- Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah
diikuti / diawasi oleh seluruh stakeholder. Proses akan berlangsung secara
:
a. Efisien;
b. Efektif;
c. Terbuka dan bersaing;
d. Transparan;
e. Adil/tidak diskriminatif;
f. Akuntabel - Lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih sehat
- Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
e-procurement dapat menghemat biaya operasional dari PT PLN
(Persero) dan juga menghemat biaya pengadaan yang dibutuhkan. Berikut beberapa sistem
informasi manajemen yang juga digunakan BUMN, yaitu:
1. Sistem
Informasi Manajemen Akuntansi (SIA)
Suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan
bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik
Sistem Informasi Manajemen Akuntasi yang membedakannya dengan sistem informasi lainnyaadalah
:
1.
SIA melakasanakan tugas
yang diperlukan
2.
Berpegang pada prosedur
yang relatif standar
3.
Menangani data rinci
4.
Berfokus historis
5.
Menyediakan informasi
pemecahan minimal
Didalam
Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan
pengendalian perusahaan, yaitu :
1.
Sistem Akuntansi Biaya,
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari
aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
2.
Sistem Budgeting, adalah
proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong
manajer dalam perencanaan dan pengawasan
2.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Human
Resources Information System (HRIS)
adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di
perusahaan guna mendukung
proses pengambilan keputusan
atau biasa
disebut dengan Decision
Support System dengan menyediakan berbagai
informasi yang diperlukan.
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumber
daya Manusia adalah:
1. Timely
(tepat waktu)
2. Accurate
(akurat)
3. Concise
(ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi
yang memiliki karakteritik di atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).
HRIS memiliki empat kegiatan utama
yaitu:
1.
Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). SDM membantu menerima pegawai baru
ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti
perkembangan terakhir dalam peraturan
pemerintah yang mempengaruhi
praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang
sesuai.
2.
Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat
mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3.
Manajemen
Data.
SDM
menyimpan
database yang berhubungan
dengan
pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi
kebutuhan informasi
pemakai.
4.
Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem
informasi manajemen sangat efektif dan efesien digunakan dalam aktivitas
perusahaan BUMN. Dengan adanya sistem informasi manajemen pada perusahaam BUMN akan
mempermudah segala aktivitas yang dijalankan, memberikan keuntungan dan
menghemat biaya sehingga lebih transparan terhadap publik. Sistem informasi
manajemen dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.
Prinsip
Good Corporate Governance (GCG) atau
tata kelola perusahaan yang baik dalam aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan
pada semua jajaran perusahaan BUMN akan dengan mudah tercipta. Dukungan
Teknologi Informasi tersebut dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam
memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah.
Efisiensi
dan efektivitas pada teknik-teknik informasi dalam banyak kegiatan, seperti
penganggaran manajemen aliran kas, scheduling
produksi, pengembangan strategi produk (pelayanan), perencanaan program pengembangan
sumber daya manusia penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan sejenisnya.
Penggunaan teknik-teknik informasi ini berfungsi untuk memecahkan masalah dan memberi
kemudahan dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan. efektivitas atau
efisiensi (juga ekonomis).
DAFTAR
PUSTAKA
Acep Komara,
(2005),
Analisis Faktor
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat,
Jakarta.
E.S,
Margianti dan D. Suryadi H.S. Seri Diktat Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: Gunadarma.
Hall,
James
A, (2007), Accounting
Informaton
System
–
Sistem Informasi
Jogiyanto . (2007).
Sistem Informasi Keperilakuan, CV Andi Offset, Yogyakarta.
Jogiyanto. (2007). Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi,
CV Andi
Offset, Yogyakarta
Sistem Informasi Akuntansi, SNAVIII, Solo.
Wahyudi
Kumorotomo dan Subando Agus Margono, Sistem Informasi Manajemen,
2001
No comments:
Post a Comment