Friday 15 April 2016



“PENINGKATAN EFISIENSI BUMN MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
 
BAB I

PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan pada saat ini sangatlah bermanfaat bagi kepentingan dan kelacanran semua aktivitas  badan usaha, organisasi ataupun kelompok. Maka dari itu kita harus mengetahui bagaimana menguasai atau mengatasi banyaknya informasi dan pengetahuan yang berasal dari segala penjuru dunia.
Suatu organisasi terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pasti akan berhubungan langsung dengan masyarakat, sebagai pihak yang di jadikan sasaran. Maka dari itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerlukan suatu sistem informasi  manajemen untuk membantu organisasi dalam mengambil langkah yang tepat untuk meningkat layanan dan mencapai tujuannya.
Sebagai BUMN yang wajib menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau dikenal dengan tata kelola Perusahaan yang baik dalam aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan pada semua jajaran perusahaan. Dukungan Teknologi Informasi dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah, serta mencapai efektifitas dan efisiensi.
Aspek kunci dari prinsip Good Corporate Governance meliputi adil, responsibilitas, transparansi, independensi, akuntabilitas, keselarasan dan kewajaran serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan panduan kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi BUMN (IT Governanve), seluruh BUMN diminta untuk melaksanakan Good Corporate Governance pada setiap aspek bisnis dan juga pengelolaan perusahaan pada semua jajarannya. Hal ini dapat mencerminkan dengan sangat baik suatu proses pengambilan keputusan juga leadership dalam penyelenggaran tata kelola Teknologi Informasi.
Menurut Sutabri (2008), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Kebutuhan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan untuk mendukung terlaksananya setiap fungsi dari unit organisasi. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan diproses. (Sutarman, 2009). Untuk itu sebuah informasi dikatakan berkualitas jika data tersebut memiliki kriteria sebagai berikut :
1.      Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Apabila kebutuhan informasi untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
2.     Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Keakuratan informasi biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama data tersebut dianggap akurat.
3.      Lengkap artinya bahwa informasi yang diperoleh menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau penyelesaian.
4.      Tepat waktu artinya informasi harus tersedia pada saat yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah sebelum situasi krisis menjadi tidak terkendali atau kesempatan menghilang. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi.
Informasi yang relevan, akurat, lengkap dan tepat dapat diperoleh dengan mengoptimalkan penggunaan sistem dan teknologi informasi.
Indikator keberhasilan organisasi akan terlihat pada lancar tidaknya pencapaian tujuan organisasi. Ketidaksetabilan dalam pencapaian tujuan karena terhambatnya informasi seperti  hasil keputusan yang tidak menggambarkan persoalan yang dihadapi, karena memang tidak didukung dengan informasi yang berkualitas, yang dibarengi dengan proses komunikasi yang tidak sampai sasaran baik karena kesalahan user ataupun penyajian output dari analis sistem, pengaruh yang lain adalah berkaitan dengan proses manajemennya. 


BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Sistem Informasi Manajemen 
Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Menurut James. A.F. Stoner (dalam Mu’alimah), sistem informasi manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi oprasi sebuah organisasi yang lebih efektif.
Sedangkan menurut Komaruddin dalam Effendy, sistem informasi adalah pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang teat yang memberikan kemudahan bagi proses manajemen.
Kombinasi dari istilah sistem, informasi, dan manajemen menjadi kata-kata baru yaitu “Sistem Informasi Manajemen”. Raymond McLeod Jr mengemukakan bahwa SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah.
Dengan kata lain sistem informasi manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Sistem informasi manajemen pada dasarnya mengikuti proses dari manajemen yang terdiri dari :
  1. Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
  3. Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

Kemampuan sebuah Sistem Informasi Manajemen, meliputi :
1.      Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
2.      Sistem informasi manajemen secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1.      Pemrosesan data batch
2.      Pemrosesan data tunggal
3.      Pemrosesan on-line, real time
4.      Komunikasi data dan switching pesan
5.      Pemasukan data jarak jauh dan up date file
6.      Pencarian records dan analisis
7.      Pencarian file
8.      Algoritme dan model keputusan
9.      Otomatisasi kantor.

Dengan kata lain sistem informasi manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Sebenarnya secara teori, komputer bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen, namun dalam prakteknya menjadi suatu kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer, sehingga timbulah sistem informasi berbasis komputer (CBIS).
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Berikut ini merupakan karakteristik dari sistem informasi manajemen :
  1. Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS (Computer Based Information   System/Sistem Informasi Berbasis Komputer).
  2. Merupakan tujuan untuk mempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi.
  3. Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output.
  4. Memberikan gambaran terhadap atitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi.

2.2              Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen bagi BUMN
Manfaat sistem informasi manajemen bagi BUMN untuk :
1.    Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.


2.   Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM (automated teller machine) , bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3.   Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.

Secara lebih rinci, manfaat sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan aksesibilitas dan menyajikan data secara tepat serta akurat bagi si pengguna.
2.      Mengembangkan proses perencanaan yang efektif
3.      Mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan pendukung sistem informasi
4.      Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
5.      Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis sistem informasi dan teknologi baru
6.      Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
7.      Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan mengasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

Tanri Abeng (2000) mengemukakan bahwa pengembangan sistem informasi manajemen yang handal diperlukan untuk menfasilitas pengambilan keputusan yang cepat dan akurat, serta mampu menyamakan persepsi di antara stakeholders (pemerintah, pemegang saham, BUMN, dan masyarakat). Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end user manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :
1.  Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2.    Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar

Beberapa faktor yang menyebabkan gagalnya sistem informasi manajemen disebuah perusahaan, organisasi ataupun kelompok, yaitu:
  1. Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar
  2. Kurangnya perencanaan yang memadai
  3. Kurang personil yang handal
  4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

2.3              Efisiesi Sistem Informasi Manajemen pada BUMN
Sistem informasi manajem pada dasarnya adalah salah satu program yang sangat membantu perusahaan BUMN untuk mendukung implementasi Good Corporate Governance dalam mewujudkan transparansi, kontrol, keadilan (fairness), penghematan biaya dan mempercepat aktivitas dalam perusahaan, juga mencegah korupsi dan pada gilirannya meningkatkan citra perusahaan. Sistem informasi manajemen dapat membantu perusahaan lebih efektif dan efesian dalam menjalankan setiap aktivitasnya.
Salah satu contoh penggunaan sistem informasi manajemen pada perusahaan BUMN adalah penggunaan aplikasi e-Procurement pada PT PLN (Persero), sistem e-Procurement merupakan proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan Sistem Informasi Manajemen dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum, pra-kualifikasi dan sourcing secara elektronik dengan menggunakan modul berbasis website.
 Dukungan Teknologi Informasi ini dapat meningkatkan kapabilitas Goverment dalam memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah, serta mencapai efektifitas dan efisiensi.
Proses Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dengan menggunakan e-procurement secara signifikan akan meningkatkan kinerja, efektifitas, efisiensi, transparansi, akuntabilitas transaksi yang dilakukan, selain itu biaya operasional dapat dikurangi secara signifikan karena tidak diperlukan lagi penyerahan dokumen fisik dan proses administrasi yang memakan waktu dan biaya.
Ruang lingkup e-Procurement PT. PLN dibagi menjadi 3 (tiga) kebutuhan utama, antara lain : Cataloging Information System, Supply Chain Management (SCM) System, Portal e-Procurement PT. PLN. Pada kebutuhan Cataloging Information merupakan pemenuhan kebutuhan atas terbentuknya database katalog material (MDU, sparepart, SCADA, Pembangkit, Bahan Bakar, dll); sharing informasi dari persediaan, bursa, harga satuan, HPS, daftar pemasok; menyusun daftar rencana pengadaan material.
Pada kebutuhan SCM Sistem merupakan perwujudan dari pengadaan material melalui bursa antar Unit PT. PLN, pengadaan barang/jasa melalui e-bidding dan e-auction. Sedangkan sarana portal e-Procurement merupakan usaha untuk memberikan hosting portal kepada pihak lain yang inign menggunakan jasa layanan pengadaan barang/jasa, memberikan layanan promosi/iklan melalui portal e-Procurement, dan menjadi pusat penyedia informasi.
Dalam hal pengguna, sistem ini memerlukan adanya 4 jenis pengguna, yaitu :
  1. Administrator Sistem
  2. Panitia Lelang
  3. Peserta Lelang
  4. User

Sistem e-Procurement memberikan beberapa keunggulan pada PT PLN (Persero) seperti :
  1. Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis internet
  2. Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka;
  3. Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti / diawasi oleh seluruh stakeholder. Proses akan berlangsung secara :
    a. Efisien;
    b. Efektif;
    c. Terbuka dan bersaing;
    d. Transparan;
    e. Adil/tidak diskriminatif;
    f. Akuntabel
  4. Lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih sehat
  5. Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
e-procurement dapat menghemat biaya operasional dari PT PLN (Persero) dan juga menghemat biaya pengadaan yang dibutuhkan. Berikut beberapa sistem informasi manajemen yang juga digunakan BUMN, yaitu:
1.      Sistem Informasi Manajemen Akuntansi (SIA)
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik Sistem Informasi Manajemen Akuntasi yang membedakannya dengan sistem informasi lainnyaadalah :
1.            SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2.            Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3.            Menangani data rinci
4.            Berfokus historis
5.            Menyediakan informasi pemecahan minimal
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1.         Sistem Akuntansi Biaya, Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
2.         Sistem Budgeting, adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

2.         Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Human Resources Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna mendukung  proses  pengambilan  keputusan  atau  biasa  disebut  dengan  Decision Support System dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumber daya Manusia adalah:
1.      Timely (tepat waktu)
2.      Accurate (akurat)
3.      Concise (ringkas)
4.      Relevant (relevan)
5.      Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).
HRIS memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1.        Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
2.        Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3.        Manajemen  Data.  SDM  menyimpan  database  yang  berhubungan  dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
4.        Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
 

BAB III
PENUTUP
3.1              Kesimpulan
Sistem informasi manajemen sangat efektif dan efesien digunakan dalam aktivitas perusahaan BUMN. Dengan adanya sistem informasi manajemen pada perusahaam BUMN akan mempermudah segala aktivitas yang dijalankan, memberikan keuntungan dan menghemat biaya sehingga lebih transparan terhadap publik. Sistem informasi manajemen dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.
Prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik dalam aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan pada semua jajaran perusahaan BUMN akan dengan mudah tercipta. Dukungan Teknologi Informasi tersebut dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah.
Efisiensi dan efektivitas pada teknik-teknik informasi dalam banyak kegiatan, seperti penganggaran manajemen aliran kas, scheduling produksi, pengembangan strategi produk (pelayanan), perencanaan program pengembangan sumber daya manusia penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan sejenisnya. Penggunaan teknik-teknik informasi ini berfungsi untuk memecahkan masalah dan memberi kemudahan dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan. efektivitas atau efisiensi (juga ekonomis).


DAFTAR PUSTAKA

Acep  Komara,  (2005),  Analisis  Faktor  Faktor  Yang  Mempengaruhi  Kinerja
Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat, Jakarta.

E.S, Margianti dan D. Suryadi H.S. Seri Diktat Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Gunadarma.

Hall,  James  A,  (2007),  Accounting  Informaton  System   Sistem  Informasi

Jogiyanto . (2007). Sistem Informasi Keperilakuan, CV Andi Offset, Yogyakarta.

Jogiyanto. (2007). Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi,  CV Andi Offset, Yogyakarta

Sistem Informasi Akuntansi, SNAVIII, Solo.

Wahyudi Kumorotomo  dan Subando Agus Margono, Sistem Informasi Manajemen,
2001

 

No comments:

Post a Comment